Posted by DKT Berita Forex on Friday, September 26, 2014
Mengelola Modal Trading
Bagaimana sih sebaiknya mengelola modal dalam ber-trading?
Mungkinkan kita melakukan deposit cukup sekali dan kemudian
mengembangkan modal tersebut dengan langsung menambahkan profit ke dalam
modal kita secara terus menerus sehingga akhirnya kita memiliki modal
yang cukup besar dan kemudian tinggal menikmati hasil dengan melakukan
WD hanya dari profit kita? Ok deh, mengembangkan modal dengan cara
tersebut, atau biasa disebut dengan compounding, di atas kertas memang menggiurkan.
Saya
pernah diberi tabel oleh salah seorang rekan trader yang baru saja
mengikuti kursus singkat pengenalan trading. Tabel tersebut
menggambarkan secara detil dan lengkap gambaran pengembangan modal
dengan cara menyertakan profit ke dalam modal trading.
Terus terang
detailnya sih saya lupa, tapi kurang lebihnya sih, di situ dijabarkan
perhitungan lengkap bagaimana dengan modal $1000 dalam waktu kurang
lebihnya 3 bulan, cukup dengan penggunaan margin 20% dan 30 pips sehari
kita bisa mengumpulkan modal yang lumayan besar sehingga satu saat hanya
dengan melakukan WD 50% dari profit kita, sudah cukup untuk membiayai
hidup, setara dengan gaji eksekutif menengah di perusahaan
multinasional! Wow, asyik banget kalo kayak githu sih. Kalau memang
dalam prakteknya bisa seperti (dan semudah) itu, saya akan mengusulkan
supaya BLT diwujudkan berupa modal trading, trus diberikan pelatihan
trading gratis untuk pengangguran. Harusnya sih masalah pengangguran dan
kemiskinan di negara kita bakalan selesai dalam waktu 3-4 bulan.
Duuh…
maaf sebelumnya, bukannya saya menyepelekan hasil perhitungan (yang
sudah lumayan rapi sih sebenernya) yang sudah dibuat oleh trainer
trading temen saya itu. Saya cuma mengingatkan aja sih, bahwa trading
itu tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi untuk memperoleh hasil yang
konsisten. Rasanya sih belum pernah denger tuh… temen trader yang begitu
terjun ke dunia trading langsung sukses di tahun pertamanya. Seringnya
sih justru denger, temen-temen yang sudah melewati tahun pertama trading
berarti udah kebal "babak belur" tuh! Jadi gimana dong sebaiknya mengelola modal trading kita?
Mmm…
Yah… sebenernya sih kembali kepada gaya trading kita, dan tentu saja
kemampuan trading kita. Salah seorang mentor saya menganjurkan untuk
selalu segera menyisihkan profit yang kita dapat ke default desk,
supaya sewaktu-waktu bisa di WD atau ditambahkan ke desk yang
membutuhkan. Istilah beliau, "nabung" dulu githu. Makanya pertanyaan
rutinnya adalah: "sudah nabung belum hari ini?" Yang maksudnya kurang
lebih adalah: sudah closed kah transaksi (dengan profit) hari ini? Mmm…
rasanya sih, seringnya jawaban saya adalah: "wah, belum nih mastah…
justru narik tabungan, soalnya ada desk yang terancam MC, jadi perlu
disuntik margin lagi."
Salah seorang temen trader justru menyarankan gaya investasi yang lebih extreme lagi. Jangankan mengumpulkan profit dan menambahkan ke modal, dia justru menganjurkan untuk melakukan "hit and run". Maksudnya? Perputaran modal di trading hanya kurang lebihnya seminggu saja. Deposit, trading, profit trus langsung WD.
Ntar gampang, kalo mau trading lagi, tinggal deposit lagi. Toh deposit
dan WD prosesnya instant, jadi gak masalah, bisa kapan saja. Prinsipnya:
profit dari trading itu harus segera "dinikmati" Kenapa? Iya, soalnya
menurutnya, di dunia trading itu hanya ada 2 alternatif: menghabisi atau
dihabisi. Kejam ya?
Ok deh… terserah, gaya seperti apa yang akan anda ikuti. Hanya saran saya, setidaknya nikmati dulu profit pertama anda.
Menikmati profit akan menambah motivasi anda dalam ber-trading.
Setidaknya kan anda bisa cerita kalo pernah WD. Mmm, alasan seriusnya
sih, yah setidaknya anda pernah membuktikan bahwa broker tempat anda bertrading itu tidak scam,
terpercaya dan proses WDnya juga semudah yang dijanjikan dalam
iklannya. Setelah itu kalau anda merasa cocok untuk menabung atau
malahan menambahkan profit ke dalam modal trading anda, itu terserah
aja. Asalkan anda sepenuhnya menyadari bahwa dana di desk aktif anda
bisa sewaktu-waktu habis. Tentu saja dengan pengelolaan margin yang
matang, kemungkinan MC bisa diperkecil. Tapi tetap saja, saya tetap
berpendapat, ada baiknya, anggap saja deposit yang anda lakukan itu
adalah dana yang sudah anda ikhlaskan seandainyapun seapes-apesnya kena
MC juga.