Posted by DKT Berita Forex on Thursday, October 9, 2014
JAKARTA. Harga emas bangkit setelah sebelumnya tersungkur dalam.
Kenaikan harga emas yang menuju reli terpanjang sejak Juni ini dipicu
oleh pernyataan Bank Sentral AS, the Federal Reserve atas risiko
perekonomian AS.
The Fed khawatir perekonomian AS akan terkena imbas dari perlambatan
ekonomi global. Selain itu, pelemahan dollar AS dalam beberapa hari
terakhir berhasil memoles emas sebagai aset aman (safe haven). (Analisa Forex)
Emas untuk pengiriman Desember 2014 di Commodity Exchange naik
sebanyak 1,8% menjadi US$ 1.227,30 per ons troi. Ini merupakan kenaikan
harian terbesar sejak 6 Agustus. Logam naik 2,5% dalam tiga hari pasca
The Fed merilis risalah pertemuan 16-17 September yang berkomitmen
mempertahankan suku bunga mendekati nol dalam waktu cukup lama.
Emas batangan rebound dari level rendah tahun ini sebesar US$
1.183,24 per ons troi pada 6 Oktober 2014. Para pejabat The Fed
mengatakan, ekspansi AS kemungkinan lebih lambat dari yang diharapkan
apabila pertumbuhan ekonomi asing lebih rendah daripada diprediksi. Di
sisi lain, The Bloomberg Indeks Dollar Juga turun 0,1% setelah mencetak
rekor tertinggi empat tahun pada 3 Oktober. (Istilah dalam Forex)
"Melemahnya dolar memainkan peran dalam memicu kenaikan emas. Aksi
jual dolar terjadi karena rilis The Fed tidak terdengar hawkish," ujar
Edward Meir, analis INTL FCStone Inc kepada Bloomberg. (Daftar Berita Fundamental)
SPDR Gold Trust, bursa perdagangan emas terbesar mengalami penurunan
sebesar 762,08 metrik ton, Rabu (8/10). Ini merupakan yang terendah
sejak Desember 2008.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis Division PT Monex
Investindo Futures mengatakan, rebound yang terjadi pada emas saat ini
belum mengonfirmasi perubahan tren jangka panjang. Pasca menyentuh level
terendah pada 6 Oktober lalu, emas rebound.
Namun, rebound emas belum
signifikan seperti yang pernah terjadi pada Juni dan Desember 2013,
dimana pasca menyentuh level support di US$ 1.182 per ons troi, emas
meroket US$ 200. (Baca : Management Resiko)
"Pasca FOMC, pejabat The Fed justru menyampaikan kekhawatirannya atas
penguatan dollar. Sebab ini akan menghambat laju inflasi AS," ujar
Ariston.
Saat ini, inflasi di AS tidak stabil. Pada Agustus 2014, tingkat
inflasi sebesar 1,7%. Angka ini belum mencapai target inflasi 2%. Namun,
pada bulan sebelumnya, inflasi sempat menyentuh 2%. Secara jangka
pendek, momentum penguatan emas akan ditentukan oleh klaim pengangguran
AS pada Kamis (9/10). Apabila klaim pengangguran masih di bawah angka
300 ribu, maka laju emas akan tertahan kembali.
Ariston memprediksi harga emas sepekan berada di kisaran US$ 1.210-US$ 1.242 per ons troi (Baca juga : Kalender Forex)
Sumber : Kontan.co.id